Ilmuwan Australia Ciptakan Internet 100 Kali Lebih Cepat

Minggu, 26 April 2009 | Label: | 0 komentar |

Koneksi internet lelet? Jangan khawatir, sekarang sudah ditemukan teknologi baru yang mampu menelusuri web 100 kali lebih cepat.

Bukan cuma lebih cepat, teknologi yang ditemukan para ilmuwan dari Universitas Sydney ini juga lebih murah karena tidak membebankan biaya kepada pengguna.

Prefesor Ben Eggleton yang menemukan teknologi ini mengibaratkan teknologi tersebut ibarat 'retak kecil pada sebuah gelas'.

"Sirkuit ini menggunakan retakan sebagai pedoman atau jalur informasi, mirip seperti kereta yang dapat berpindah dari satu rel ke rel lain, tetapi perpindahan ini hanya membutuhkan waktu satu picodetik. Ini berarti dalam satu detik tombol ini aktif dan non-aktif sekitar satu juta kali," ungkap Ben, seperti dilansir news.com.au.

Menurt Ben Eggleton, teknologi ini telah dikembangkan selama empat tahun terakhir. pada pengujian awal teknologi ini menunjukkan kemungkinan memperoleh kecepatan internet sampai dengan 60 kali dari jaringan Telstra yang ada sekarang.

"Saat ini kita masih menggunakan elektronik untuk switching yang bekerja cukup baik, tetapi dengan majunya kita menuju masa depan berteknologi tinggi, pemakai menginginkan internet yang memuaskan," tuturnya. (Fz/Btt/news.com.au) www.beriat8.com

Read More......

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

Kamis, 23 April 2009 | Label: | 0 komentar |

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
Fakultas Ekonomi
Universitas Riau

1. PENGERTIAN SKRIPSI :
Skripsi dapat diartikan sebagai karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang lebih 135 sks dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Utama dan Dosen Pembimbing II sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Pendidiksan S1 (Sarjana).

2. TUJUAN SKRIPSI
Tujuan dalam Penulisan Skripsi adalah memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

3. ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan Skripsi diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1.Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2.Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3.Masalah dibatasi, sesempit mungkin.

4. BENTUK LAPORAN PENULISAN SKRIPSI.
Bentuk laporan penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen dan Akuntansi untuk jenjang Akademik Strata Satu terdiri dari:

A. Bagian Awal.

Bagian Awal ini terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya

B. Bagian Tengah.
Bagian tengah ini terdiri dari:
1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori
3. Metode Penelitian.
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran

C. Bagian Akhir.
Bagian akhir terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

Penjelasan secara terinci dari Struktur Penulisan Skripsi dapat dilihat sebagai berikut :

A. Bagian Awal.
Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan skripsi yakni sebagai berikut :

1.Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Skripsi standar Universitas Gunadarma.

2.Lembar Pernyataan
Yakni merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.

3.Lembar Pengesahan
Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing, Daftar Nama Panitia Ujian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing dan Kepala Bagian Sidang Sarjana.

4.Abstraksi
Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan Skripsi dengan maximal 1 halaman.

5.Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan Skripsi (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).

6. Halaman Daftar Isi
Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman.

7.Halaman Daftar Tabel
8.Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram

B. Bagian Tengah

1.Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :

a.Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.

b.Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.

c.Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.

d.Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.

e.Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a.Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.
b.Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c.Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.
f.Sistematika Penulisan : Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari
Penulisan Skripsi

2.Landasan Teori
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

3.Metode Penelitian
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

4.Analisis Data dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

5.Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
-Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
-Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

B. BAGIAN AKHIR
-Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku,jurnal,majalah,dll),yang digunakan dalam penulisan.
-Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhi tungan, grafik
atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-
bagian terkait sebelumnya.

5. TEKNIK PENULISAN
1.Penomoran Bab serta subbab
-Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
-Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab
dimana bagian ini terdapat.
II.......(Judul Bab)
2.1...........(Judul Subbab)
2.2...........(Judul Subbab)
2.2.1.........(Judul Sub-Subbab)
-Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
-Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2.Penomoran Halaman
-Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).
Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar
pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
-Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab
pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di
bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
-Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan
merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3.Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
-Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel
diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
-Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar
pertama yang aga di bab III.

4.Penulisan Daftar Pustaka
-Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
-Ditulis menurut kutipan-kutipan
-Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
-Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.
Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
-Gelar tidak perlu disebutkan.
-Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu
pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
-Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja
dengan tambahan ‘et al’.
-Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki
urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama
Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.
-Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000

6.Penulisan Daftar Pustaka

Satu Pengarang
1.Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
2.Friedman. 1990. M. Capitalism and Freedom. Chicago : University of Chicago Press

Dua Pengarang
1.Cohen, Moris R., and Ernest Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific
Method. New york: Harcourt
2.Nasoetion, A. H., dan Barizi. 1990. Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia

Tiga Pengarang
1.Heidjrahman R., Sukanto R., dan Irawan. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan.
Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
2.Nelson, R.., P. Schultz, and R. Slighton. 1971. Structural change in a Developing
Economy. Princeton: Princeton University Press.

Lebih dari Tiga Pengarang
1.Barlow, R. et al. 1966. Economics Behavior of the Affluent. Washington D.C.: The
Brooking Institution.
2.Sukanto R. et al. 1982. Business Frocasting. Yogyakarta: Bagian penerbitan
Fakultas Ekonomi UGM.

Pengarang Sama
1.Djarwanto Ps. 1982. Statistik Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Bagian penerbitan
Fakultas Ekonomi UGM.
2.____________. 1982. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas
Ekonomi UGM.

Tanpa Pengarang
1.Author’s Guide. 1975. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall.
2.Interview Manual. 1969. Ann Arbor, MI: Institute for Social Research, Universiy of
Michigan.

Buku Terjemahan, Saduran atau Suntingan.
1.Herman Wibowo (Penterjemah). 1993. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga.
2.Karyadi dan Sri Suwarni (Penyadur). 1978. Marketing Management. Surakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Buku Jurnal atau Buletin
1.Insukindro dan Aliman, 1999. “Pemilihan dan Bentuk Fungsi Empirik : Studi Kasus
Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
Vol. 14, No. 4:49-61.
2.Granger, C.W.J., 1986. “Developments in the Study of Co-integrated Economic
Variables”, Oxford Bulletin of Economics and Statistics, Vol.48 : 215-226.

5. Format Pengetikan
-Menggunakan kertas ukuran A4.
-Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm
Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm
-Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1 spasi)
-Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
-Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar
Isi 12 / Normal
Subbab 12 / Tebal

6.Hasil Penulisan Skripsi
-Dijilid berbentuk buku dengan jumlah halaman paling sedikit 12 (dua belas) halaman
tidak termasuk cover, halaman judul, daftar isi, kata pengantar dan daftar pustaka
-Dipresentasikan dan dianjurkan menggunakan Power Point pada saat pelaksanaan Sidang
Sarjana (S1) di hadapan para penguji Sidang.
-Diketik dengan menggunakan Program Software Pengolah Kata, misal : Ms Word
-Dicetak dengan printer (dianjurkan dengan LASER PRINTER)

6. LAMPIRAN.
Lampiran ini berisi data, gambar, tabel atau analisis dan lain-lain yang karena terlalu banyak, sehingga tidak mungkin untuk dimasukkan kedalam bab-bab sebelumnya.

7. KUTIPAN
Dalam penulisan hasil penelitian ilmiah biasanya dimasukkan kutipan-kutipan. Ada beberapa macam kutipan sebagai berikut:

a.Kutipan langsung (Direct Quatation) yang terdiri dari kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang harus persis sama dengan sumber aslinya dan ini biasanya untuk mengutip rumus, peraturan, puisi, difinisi, pernyataan ilmiah dan lain-lain. Kutipan langsung pendek ini adalah kutipan yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan ini cukup dimasukkan kedalam teks dengan memberi tanda petik diantara kutipan tersebut. Sedangkan kutipan panjang langsung adalah kutipan yang panjangnya melebihi tiga baris ketikan dan kutipan harus diberi tempat tersendiri dalam alinea baru.

b.Kutipan tidak langsung (Indirect Quatation) merupakan kutipan yang tidak persis sama dengan sumber aslinya. Kutipan ini merupakan ringkasan atau pokok-pokok yang disusun menurut jalan pikiran pengutip. Baik kutipan tidak langsung pendek maupun panjang harus dimasukkan kedalam kalimat atau alinea. Dalam kutipan tidak langsung pengutip tidak boleh memasukkan pendapatnya sendiri.

Catatan kaki atau footnone adalah catatan tentang sumber karangan dan setiap mengutip suatu karangan harus dicantumkan sumbernya. Kewajiban mencantumkan sumber ini untuk menyatakan penghargaan kepada pengarang lain yang menyatakan bahwa penulis meminjam pendapat atau buah pikiran orang lain. Unsur-unsur dalam catatan kaki meliputi: nama pengarang, judul karangan, data penerbitan dan nomor halaman.

Ada dua cara dalam menempatkan sumber kutipan sebagai berikut:

a.Cara ringkas yaitu menempatkan sumber kutipan dibelakangbahan yang dikutip yang ditulis dalam tanda kurung dengan menyebutkan “Nama pengarang, Tahun penerbitan dan Halaman yang dikutip”.

b.Cara langsung yaitu menempatkan sumber kutipan langsung dibawah pernyataan yang dikutip yang dipisahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak antara garis pemisah dengan teks satu spasi, jarak antara garis pemisah dengan sumber kutipan dua spasi, dan jarak baris dari kutipan harus satu spasi.

Bentuk Skripsi
1.Format Halaman Judul
2.Format Halaman Pernyataan
3.Format Lembar Pengesahan.
4.Format Penulisan Abstraksi
5.Format Daftar Isi
6.Format Daftar Tabel
7.Format Daftar Gambar

Read More......

Metode Penelitian

| Label: | 0 komentar |

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata penelitian diartikan sebagai pemeriksaan yang teliti atau penyelidikan dan kata penyelidikan diartikan sebagai pemeriksaan atau pengusutan, dan kata menyelidiki berarti memeriksa dengan teliti, mengusut dengan cermat atau menelaah (mempelajari) dengan sungguh-sungguh. Dengan pengertian demikian, maka kata penelitian dan penyelidikan dianggap bersinonim.

Kata penelitian atau penyelidikan tersebut digunakan sebagai padanan kata research dalam bahasa inggris. Kata research, berasal dari kata “re” yang berarti kembali dan “to search” yang berarti mencari. Dengan demikian secara harfiah, arti dari research adalah mencari kembali. Terjemahan dari kata research adalah riset.

Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/ masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat, dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya)

Dalam arti penelitian diatas, terlihat bahwa penelitian memiliki beberapa komponen, yaitu sebagai berikut.

1. Ada rasa ingin tahu dari manusia

2. Ada sesuatu/ masalah.

3. Ada proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu/masalah tersebut.

4. Ada hasilnya, seperti mencapai kebenaran.

Berikut ini diberikan beberapa arti penelitian dari beberapa orang penulis/ ahli sebagai perbandingan terhadap arti penelitian tersebut diatas.

1. menurut kamus Webster’s New International

Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam usaha untuk mencari fakta-fakta dan prinsip-prinsip.

2. Menurut F.L. Whitney

Penelitian adalah sesuatu proses yang hasilnya merupakan kebenaran.

3. Menurut T. Hillway

Penelitian adalah sesuatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga memperoleh pemecahan yang tepat mengenai masalah itu.

4. Menurut Perasons

Penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.

5. Menurut Mubyarto

Penelitian adalah penyaluran naluri ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan.

6. Menurut John

Penelitian adalah suatu penarian fakta menurut metode obyektif yang jelas untuk menemukan hubungan antarfakta dan menghasilkan dalil atau hukum.

7. Menurut Marjuki

Penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah.

8. Menurut Sugiyono

Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

9. Menurut Ibnu Subiyanto

Penelitian adalah suatu proses pencarian kebenaran atau pembuktian terhadap fenomena (gejala) yang dihadapi melalui prosedur kerja tertentu.

10. Menurut J. Suprapto

Penelitian adalah suatu keinginan untuk memperoleh data atau informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sesuatu, memecahkan masalah, atau untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

11. Menurut Hermawan Wasito

Penelitian adalah usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip cara mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi yang dilaksanakan secara teliti, jelas, dan sistematis serta dapat dipertanggungjawabkan.

B. JENIS-JENIS PENELITIAN

Penelitian dapat digolongkan/ dibagi kedalam beberapa jenis berdasarkan criteria-kriteria tertentu.

1. Berdasarkan hasil/ alasan yang diperoleh, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian dasar (basic research), yaitu penelitian yang mempunyai alasan interlektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan secara tidak langsung untuk digunakan.

b. Penelitisn terapan (applied research), yaitu penelitian yang mempunyai alasan yang jauh lebih baik, lebih efektif dan efisien.

2. Berdasarkan bidang yang diteliti, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian sosial, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti bidang sosial, seperti ekonomi, pendidikan, hokum, dan sebagainya.

b. Penelitian eksaksa, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti bidang eksakta, seperti kimia, fisika, dan sebagainya.

3. Berdasarkan tempat penelitian, penelitian dibedakan atas tiga, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang langsung dilakukan dilapangan atau pada responden.

b. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literature (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu.

c. Penelitian laboratorium (laboratorium research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan.

4. Berdasarkan teknik yang digunakan, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian survey (survey research), yaitu penelitian yang tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variable-variabel yang diteliti.

b. Penelitian percobaan (experimen research), yaitu penelitian dimana dilakukan perubahan (ada perlakukan khusus) terhadap variable-variabel yang diteliti.

5. Berdasarkan keilmiahanya, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.



a. Penelitian ilmiah

Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaanya menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, artinya pokok pikiran yang dikemukakan, disimpulkan melalui prosedur yang sistematis dengan mempergunakan pembuktian yang meyakinkan (ilmiah).

Penelitian ilmiah didasarkan atas logika, terorganisasi, dan teliti dalam identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan yang valid. Bukan hanya atas dasar tebak-tebak, pengalaman dan instuisi semata.

Kadar (tinggi-rendah) mutu ilmiah dapat diukur dengan dua kriteria, yaitu sebagai berikut.

· Kemampuanya untuk memberikan pengertian masalah yang diteliti sehingga jelas.

· Kemampuanya untuk meramalkan, artinya sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai, apabila data yang sama ditemukan di tempat/ waktu lain.

Ciri-ciri penelitian ilmiah, adalah sebagai berikut.

· Purposivenes, memiliki focus tujuan yang jelas

· Rigor, teliti dan memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik.

· Testability, prosedur pengujian hipotesis jelas.

· Replicability, pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau kasus yang lainya.

· Objektifity, berdasarkan atas fakta dari data actual, bukan penelitian yang obyektif dan emosional.

· Generalizability, semakin luas ruang lingkup penggunaan hasil penelitian semakin berguna.

· Precision, mendekati realitas dan confidance peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat.

· Parsimony, kesederhanaan dalam paparan masalah dan metode penelitianya.

b. Penelitian non ilmiah

Penelitian non ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaanya tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah yang ilmiah.

6. Berdasarkan spsesialisasi bidang (ilmu) garapanya, penelitianya dibedaka atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian bisnis

Penelitian bisnis adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang bisnis, seperti hal-hal sebagai berikut.

· Akunting, seperti prosedur, praktek, dan system pengendalian anggaran, metode pembiayaan inventor, depresiasi, transper pricing, dan sebagainya

· Keuangan, seperti operasi lembaga keuangan, rasio-rasio keuangan, merger dan akuisisi, dan sebagainya

· Manajemen, seperti sikap dan perilaku karyawan, manajemen SDM, manajemen produksi/ operasi, perumusan strategi, system informasi dan sebagainya.

· Pemasaran, seperti citra produk, periklanan, distribusi, penentuan, harga, kemasan, preferensi konsumen, pengembangan produk baru dan sebagainya.

b. Penelitian komunikasi

Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang komunikasi, seperti hal-hal sebagai berikut.

· Komunikasi massa

· Komunikasi bisnis

· Kehumasan (PR)

· Periklanan

c. Penelitian hokum

Penelitian hukum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum, seperti hal-hal sebagai berikut.

· Hukum perdata

· Hukum pidana

· Hukum tatanegara

· Hukum international

d. Penelitian pertanian

Penelitian pertanian adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang pertanian, seperti hal-hal sebagai berikut.

· Agribisnis

· Budidaya tanaman

· Hama tanaman

· agronomi

e. Penelitian ekonomi

Penelitian ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi, seperti hal-hal sebagai berikut.

· Ekonomi mikro

· Ekonomi makro

· Ekonomi pembangunan

f. Dan lain-lain

Berikut ini dijelaskan secara singkat beberapa jenis peneliti secara umum

1. Penelitian Survei

Penelitian survei adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah

Dalam penelitian survei ini, dikerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa, dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan dimasa datang. Penelitian dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus maupun dengan sample.

Penelitian suevei dapat berupa, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian penjajagan (eksploratif)

Penelitian penjajagan ini sifatnya terbuka, masih mencari-cari. Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi deskriptif.

Contoh-contoh mengenai pertanyaan studi penjajagan ini adalah sebagai berikut.

· Apakah yang paling mencemaskan Anda pada akhir-akhir ini?

· Hal-hal penting apakah yang mencemaskan Anda tentang negeri Anda?

· Menurut Anda, bagaiman cara pengasuhan anak yang baik?

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut belumlah jelas diketahui jika belum terkumpul sejumlah jawaban.

b. Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif adalah mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

Jadi penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena-fenomena masyarakat (sosial tertentu, misalnya perceraian, pengangguran, keadaan gizi,preferensi terhadap politik tertentu dan lain-lain.

Jadi penelitian ini, peneliti mengembangkan konsep dan himpunan fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis.

c. Penelitian evaluasi

Penelitian evaluasi mencoba mencari jawaban, sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada aawal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai. Secara umum, terdapat dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif biasanya melihat dan meneliti pelaksanaan program tersebut.evaluasi sumatif biasanya dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur apakah tujuan program tersebut tercapai.

d. Penelitian eksplanasi (penelitian penjelasan)

Penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang menggunakan data yang sama, dimana peneliti menjelaskan hubungan kasual antara variable-variabel melalui pengujian hipotesis.

e. Penelitian prediksi

Penelitian prediksi digunakan untuk meramal keadaan atau fenomena sosial tertentu, seperti pendapat umum mengenai keadaan sosial dan politik, pendapat umum mengenai pelaksanaan hukuman mati, dan lain-lain. Disamping itu, penelitian prediksi digunakan juga untuk mengadakan proyeksi penduduk. Proyeksi tersebut, tidak hanya memuat asumsi-asumsi mengenai jumlah penduduk, tetapi juga mencakup perubahan fasilitas, moralitas, struktur umur, komposisi seks, dan lain-lain.

f. Penelitian pengembangan sosial

Penelitian pengembangan indikator sosial dikembangkan berdasarkan survei-survei yang dilakukan secara berkala sebagai contoh, BPS menerbitkan buku, antara lain: (1) indikator kesejahteraan rakyat, (2) indikator pemerataan pendapatan, jumlah dan persentase penduduk miskin di Indonesia, 1976-1985

2. Grounded Research

Grounded research penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan, bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori, dimana pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu yang bersamaan.

Grounded research bertolak dari fakta, dan dari fakta tanpa teori serta dicoba untuk mewujudkan suatu teori. Dengan demikian, dalam grounded research ini, data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Kategori-kategori dan konsep-konsep dikembangkan oleh peneliti di lapangan.data yang bertambah dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang timbul di lapangan, yang terus menerus disempurnakan selama penelitian berlangsung.

Cirri-ciri grounded research, yaitu sebagai berikut.

a. Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis.

b. Teori menerangkan data

1. Studi kasus

Studi kasus adalah penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.

Subyek penelitian dapat saja berup individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Pada penelitian ini, peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit social yang menjadi subjek. Tujuan penelitisn adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serts karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum.

Hasil dari suatu penelitian kasus merupakan suatu generalasasi dari pola-pola kasus yang tipikai dari individu, kelompok, lembaga, dan sebagainya. Tergantung dari tujuanya, ruang lingkup dari studi mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan suklus kehidupan individu , kelompok dan sebagainya, baik dengan penekanan terhadap faktor-faktor kasus tertentu, ataupun meliputi keseluruhan faktor-faktor dan fenomena-fenomena. Penelitian ini lebih menekankan pengkajian variable yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil.

2. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulsi terhadap obyek penelitian serta diadakan control terhadap vriabel tertentu.

Penelitian ini, sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat variable penelitian. Pelaksanaannyamemerlukan konsep dan variable yang jelas sekali dan pengukuran yang cermat. Penelitian eksperimen dapat dilakukan di laboratorium, kelas atau lapangan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besaar hubungan sebab akibat tesebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan control untuk perbandingan. Penelitian eksperimen dapat mengubah teori-teori yang udah usang.

3. Analisis Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia. Data ini mungkin berasal dari hasil survey yang belum diperas, dengan analisis lanjutan dapta menghasilkan sesuatu yang amat berguna, juga dapat berupa studi perbandingan dari studi-studi yang telah dilakukan.



B. TUJUAN PENELITIAN

Secara umum penelitin mempunyai empat tujuan utama, yaitu sebagai berukut.

1. tujuan eksploratif (tujuan penemuan), menemukan sesuatu (pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu.

2. tujuan verifikatif (tujuan pengujian), menguji kebenaran sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.

3. tujuan developmental (tujuan pengembangan), mengembangkan sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.

4. tujuan penulisan karya ilmiah, pembuatan skripsi, tesis dan disertasi

C. PERANAN PENELITIAN

Penelitian mempunyai peranan antara lain, yaitu sebagai berikut.

1. Pemecahan masalah, dalam hal ini meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kit mengkait

2. Memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam bidang yang diajuakan, dalam hal ini meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari suatu masalah tersebut.

3. Mendapatkan pengetahuan/ilmu baru, dalam hal ini menemukan sesuatu pengetahuan/ilmu baru.



D. PERSYARATAN PENELITIAN

Sebuah penelitian dikatakan baik atau penelitian yang ilmiah apabila memenuhi beberapa persyaratan, yaitu sebagai berikut.

1. Mengikuti konseo ilmiah, artinya mengikuti cara-cara yang telah ditentukan, yaitu prinsip ilmiah, seperti berdasarkan pada fakta, menggunakan analisis, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran yang obyektif, dan menggunakan tekhnik kuantifikasi.

2. Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu.

3. Terencana, artinya dilaksanakan dengan adanya unsure kesengajaan, atau pelaksanaannya bukan secara kebetulan.

Pendapat lain mengatakan, suatu penelitian dikatakan baik ilmiah, apabila:

1. Mempunyai tujuan yang jelas (purposivenes),

2. dilakukan dengan hati-hati, cermat dan teliti (exactitude),

3. dapat diuji atau dikaji (testability),

4. dapat diulang oleh orang atau peneliti lain (replicability),

5. jika dihubungkan dengan populasi atau sample, maka penelitian ini memiliki ketepatan dan keyakinan (precision and confidence),

6. bersifat obyektif, artinya data yang digunakan berupa fakta/kenyataan (objectivitas),

7. berlaku bagi umum (generalization),

8. bersifat hemat, artinya tidak berlebihan baik yang ditulis maupun yang tidak dilakukan (parsimony),

9. data atau ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata atau ungkapan yang memiliki arti sama (consistenscy),

10. terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya (coherencyi).

E. KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN

1. Konsep

Konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu. Bailey (1982) menyebutnya sebagai persepsi (mental image). Atau abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Contoh: volume, warna, belajar.

2. Konstruk

Konstruk adalah konsep yang dapat diukur dan diamati. Menjadikan konsep yang abstrakmenjadi konstruk yang dapat kita ukur disebut operasionalisasi. Kata kerjanya mengoperasionalisasikan. Contoh:

· Kesejahteraan sebagai kontruk adalah jumlah usia seseorang.

· Lapar sebagai konstruk adalah perasaan sakit setelah tidak makan selama 24 jam,

· Popularitas sebagai konstruk adalah jumlah pilihan sosiometri yang diterima seseorang dari individu yang lain dari kelompoknya.

3. Variabel

Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai-nilai dalam bentuk bilangan, atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata contoh : umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin, produksi.

Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kriteria yang menyertainya

1. Berdasarkan hubunganya, variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain namun, suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat.

c. Variabel moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi dalam hal ini memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dan varibel tidak bebas. Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas kedua.

d. Variabel intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi, dalam hal ini memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, tetapi tidak dapat di ukur dan diamati.

e. Variabel control

Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel ini, biasanya digunakan apabila penelitianya adalah penelitian yang bersifat membandingkan.

Contoh-contoh variabel penelitian diatas

a. Variabel bebas dan terikat

Seleksi tenaga kerja dan inprestasi kerja

- Variabel bebas : seleksi tenaga kerja

- Variabel terkait : prestasi kerja

Imflasi dan harga saham

- Variabel bebas : imflasi.

- Variabel terikat : harga saham.

b. Variabel moderator

Perbandingan keterampilan kerja dengan metode demonstrasi dan metode ceramah antara karyawan laki-laki dan wanita divisi IX PT. Maju Terus Jakarta.

- Variabel bebas : metode demontrasi dan ceramah.

- Variabel terikat : keterampilan kerja.

- Variabel moderator : karyawan laki-laki dan wanita.

Hubungan suami istri akan semakin kuat dan akrab jika telah mempunyai anak, sebaliknya akan menjadi lemah atau renggang bila ada pihak ketiga. Anak dan pihak ketiga merupakan variabel moderator.

c. Variabel intervening

· Pemberlakuan empat hari kerja dalam seminggu cenderung meningkatan produktivitas kerja melalui peningkatan kepuasan kerja.

- Variabel bebas : empat hari kerja dalam seminggu

- Variabel terikat :produktivitas kerja.

- Variabel intervening : kepuasan kerja.

· Gaji karyawan tinggi, pemimpin berperilaku baik, tetapi prestasi kerja karyawan rendah karena sedang frustasi. Frustasi merupakan variabel intervening.

d. Variabel control

· Perbadingan keterampilan kerja dengan metode demonstrasi dan metode ceramah antara karyawan laki-laki dan wanita divisi IX PT. Maju Terus Jakarta.

- Variabel bebas : metode demonstrasi dan ceramah.

- Variabel terikat : keterampilan kerja.

- Variabel kontrol : divisi IX PT. Maju Terus

· Perbandingan prestasi kerja karyawan pemasaran antara lulusan SMU dan SMK melalui volume penjualan. Volume penjualan merupakan variabel kontrol.

Penentuan nama variabel bebas dan variabel terikat dalam beberapa hal tidak mudah dilaksanakan. Namun, dengan studi yang cermat, diskusi yang saksama, berbagai pertimbangan, kewajaran masalah yang dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan penentuan. Disamping itu, variabel yang mudah didapat atau tersedia sering dapat digolongkan kedalam variabel bebas. Untuk keperluan analisis, variabel dinyatakan dengan X1,X2,…,XK(K?1), sedangkan variabel terikat dinyatakan dengan Y.

2. Berdasarkan sifat nilainya, variabel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Variabel kategorik (diskrik) adalah variabel yang dibagi menjadi golongan-golongan atau kategori-kategori dengan cirri-ciri tertentu untuk setiap golongan dan kategori.

b. Variabel kontinyu adalah variabel yang dapat mengambil nilai pecahan, sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan tidak terputus tetapi masih ada nilai-nilai lain secara bersambung.

3. Berdasarkan dapat tidaknya dimanipulasi, variabel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Variabel aktif (variabel nonsubjek) adalah variabel yang dapat dimanipulasi (dikendalikan), seperti temperatur ruangan, frekunsi kekerasan variabel dalam acara televise.

b. Variabel atribut (variabel subjek) adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi, yaitu peneliti tidak dapat melakukan perubahan yang menyangkut variabel pada subjek penelitian, seperti umur, tingkat kecerdasan, status social.

4. Hipotesis

Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih harus diuji kebenaranya. Proposisi adalah pertanyaan pada suatu konsep.

(pembahasan lebih lanjut tentang hipotisis diberikan pada Bab.7).

5. Pengukuran

Pengukuran adalah penggunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada objek atau peristiwa.

(pembahasan lebih lanjut tentang pengukuran diberikan pada Bab yang lain



F. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian berasal dari bahasa yunani, yaitu:metodhos= cara atau jalan, logos = ilmu. Metodologi penelitian adalah ilmu yang membicarakan tatacara atau jalan sehubungan dengan adanya penelitian. Dalam metodologi penelitian dibicarakan, antara lain sebagai berikut.

1. Filsafat ilmu, yaitu tentang apakah ilmu dan orang melakukan penelitian

2. Prosedur penelitian, yaitu mencangkup pembahasan bagaimana suatu penelitian dimulai, dan diakhiri dengan pembuatan laporan penelitian.

3. Alat analisis, yakni beberapa teknik yang digunakan dalam menganalisis data.

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis.metode penelitian menyangkut masalah kerjanya, yaitu cara kerja untuk dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan, meliputi prosedur penelitian dan teknik penelitian.

Read More......

10 ilmuan pilihan terbaik si dunia

Selasa, 14 April 2009 | Label: | 0 komentar |

1.Albert Einstein
Sebagai ilmuwan yang paling termasyur pada abad terakhir, Albert Einstein memutar ilmu fisika di dalam kepalanya seperti teorinya mengenai relatifitas, dan membuat kontribusi yang tidak ternilai pada teori gravitasi dan kuantum. Ia juga senang berperahu layar saat angin tidak kencang, "hanya untuk tantangan" katanya.

2.Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci adalah seorang Italia yang sangat eksentrik di mana lukisannya paling banyak di puji di abad pertengahan. Buku skets ilmiahnya, kebanyakan berisi fantasi tentang mesin-mesin aneh dan disain-disain brilian, banyak diantaranya tidak pernah diselesaikan dan ada yang baru dibuat beberapa abad sesudahnya, seperti rancangan helikopter.
3.Nikola Tesla
Tesla yang dikenal karena penemuannya atas gelombang radio dan arus bolak balik (AC) telah memulai lahirnya abad listrik. Ia juga dikenal sebagai jenius maniak yang hanya sedikit tidur dan senang dengan pertunjukkan seperti menggunakan tubuhnya sebagai konduktor dalam demonstrasi publik.
4.James Lovelock
Ilmuwan lingkungan modern dan penemu Hipotesa Gaia yang menganggap 'dunia sebagai sebuah organisme' ini sudah memberikan prediksi yang menakutkan mengenai perubahan iklim dan gambaran bumi kita pada masa puluhan tahun yang akan datang. Ia tidak malu-malu berkata mengenai masa depan bumi yang sangat suram, dengan krisis pada ekologi, sehingga kemusnahan massal manusia sebesar 80% pada tahun 2100 tidak dapat ditolak.
5.Jack Parsons
Jika Jack Parsons tidak sedang sibuk dalam mendirikan Jet Propulsion Laboratory, ia senang berlatih sulap dan menyebut dirinya seorang Anti Kristus. Anak nakal misterius yang mempunyai pendidikan non formal ini, bekerja mengatur program luar angkasa bagian pembuatan bahan bakar roket yang memandu Amerika Serikat dalam melewati Perang Dunia Kedua dan angkasa luar. Tetapi hidupnya berakhir tragis, setelah percobaan laboratoriumnya meledak beserta dirinya di dalam rumahnya pada tahun 1952.
6.Richard Feynman
Sebagai orang yang terlibat dalam tim jenius, Manhattan Project, yang membuat bom atom, ahli fisika Richard Feynman menjadi ilmuwan yang paling penting pada akhir abad ke 20. Jauh dari tipe seorang profesor, ia mempunyai semangat kebebasan dalam mengeksplorasi musik dan lingkungan alam. Selain itu ia mempunyai hobi memecahkan kode huruf Maya.
7.Freeman Dyson
Ahli ilmu fisika nuklir dan penulis aktif yang dihormati, Freeman Dyson bekerja sambilan sebagai penulis cerita sains fiksi. Pada tahun 1960, ia memuji ide bahwa di masa depan manusia perlu untuk membuat cangkang buatan, yang sekarang dikenal sebagai Dyson Sphere. Hal itu akan melingkari sistem solar dan memaksimalkan penggunaan energi matahari. Dyson sangat percaya dengan adanya kehidupan mahkluk luar angkasa dan akan membuat kontak dengan mereka dalam beberapa puluh tahun yang akan datang.
8.Robert Oppenheimer
Pemimpin Manhattan Project ini tidak pernah menyukai sosialisme dan perasaan konfliknya itu diwujudkan dengan menjatuhkan bom atom. Hal ini membuatnya dicoret dari akademi dan kekuasaan politiknya di copot. Meskipun di warnai kontroversi, ia yang dikenal oleh murid asuhannya sebagai "Oppie", juga belajar bahasa Belanda dan Sansekerta, dan mengutip perkataan suci agama Hindu saat melihat percobaan bom atom yang pertama.
9.Wernher von Braun
Pada umur 12 tahun, Wernher von Braun yang pemberani mengisi mobil mainan-nya dengan beberapa petasan dan meledakkannya pada jalanan di Jerman yang ramai. Otak di balik program roket Hitler, V-2 ini, datang ke Amerika Serikat sebagai napi perang dan mengikuti riset eksplorasi ke angkasa luar dan bulan. Selain berhasil membawa orang ke bulan, von Braun juga menguasai ilmu psikologi dan menyelam.
10.Johann Konrad Dippel
Lahir dan besar di istana Frankenstein di Jerman pada abad 17, ahli kimia Johann Dippel dicatat sebagai penemu Prussian Blue, bahan celup kimia sintetis. Tetapi percobaan yang paling terkenal dan tidak pernah berakhir adalah pencariannya akan obat mujarab untuk keabadian. Percobaan terhadap mayat mungkin diinspirasi oleh Mary Shelley's, karakter legenda.

Read More......